Sebagai hadiah ulang tahun untuk diri sendiri, Desember lalu saya pergi ke Sapporo untuk bermain salju lebih awal. Karena saya tinggal di Nagoya prefecture yang wilayahnya agak di bawah, jadi sepanjang musim dingin bisa dibilang jaraaang banget turun salju. Walaupun tak bersalju saat musim dingin datang, jangan ditanya seberapa dingin wilayahnya. dinginnya pake banget! Apalagi kalau angin lagi ga bersahabat, wadaww! pake baju 4 lapis pun kurang anget rasanya 😂
Nah, balik lagi ke topik ya! Jadi, setelah cek tiket 1 bulan sebelumnya saya lihat ada tiket murah dari Nagoya ke Sapporo cuma 2000an yen, jadilah saya buru2 issued untuk keberangkatan 18 Desember, tepat sehari setelah ulang tahun saya. Buat yang penasaran gimana cara dapetin tiket murah macam ini, kalian bisa baca di postingan "Tiket murah nagoya-sapporo di Airpazz.com" ya! cuss pelajarin trik dan caranya.
Ok setelah tiket issued, tinggal cari2 penginapan yang pas untuk berdua. Ya, kali ini trip nya berdua sama temen saya yang berhasil kena virus travelling😁👍. Selama hidup di Jepang, dia ga pernah jalan jauh2, paling jauh cuma ke rumah kakak nya yang di daerah Shiga itu juga cuma di rumah aja, main salju di pekarangan, udah beres. Dan ini adalah trip pertama dia ke Sapporo juga trip pertama naik pesawat terbang! Kebayang lah gimana deg2annya dia sebelum pesawat take off dan itu lucu banget 😁
Sebenernya agak picky juga sih pilih hotel waktu itu. Karena Februari lalu saya udah ke Sapporo (solo travel) dan biasa nginep di dorm yang murah, sekarang nginep sama temen yang agak high class dan ga pernah travelling gaya backpacker kaya saya. Jadinya milih hotel nya hati2 banget supaya trip saya dan dia kali ini berkesan di hati #eaaak
Setelah cari-cari dan bandingin beberapa hotel berdasarkan Harga, jarak hotel ke stasiun terdekat, dan review2 dari tamu yang pernah menginap disana, akhirnya saya booking Relief Hotel Susukino Sapporo. Ternyata pilihan saya tepat karena selain harga nya gak terlalu mahal, fasilitas dan lokasi nya juga ok. untuk review hotel nya bisa kalian baca di sini ya. (Review : Relief Hotel Susukino Sapporo)
Day 1
Waktu itu flight kita jam 7.20 pagi dari Chubu Airport, Jadi kita berangkat sekitar jam 5 dari rumah. Perjalanan dari Takahama ke Chubu International Airport memakan waktu sekitar 1 jam. Kita inepin mobil di airport 2 hari dan itu sekitar 3000 yen dibayar nya nanti pas keluar. Lanjut kita langsung ke departure section untuk check in dan ambil boarding pass.
Karena kita ga pake bagasi, cukup bagasi kabin 7kg aja dan sehari sebelum trip saya udah web check in, jadi kita gak checkin di counter lagi. Kita langsung ke mesin yang ada, scan barcode dan mesin nya nge print tiket sendiri deh.
Ajaibnya, di airport Jepang ini beda lho, gak sama kaya di Indonesia. Beberapa kali terbang ke lain kota (penerbangan domestik) gak pernah diminta nunjukkin identitas apapun itu. Cuma tunjukkin boarding pass aja, dan petugas scan barcode nya, selesai. Gak ditanya zaryu kado atau passport dan di cocokkin identitas dengan boarding pass yang kita punya. Mungkin budaya jujur dan gak pernah curang ini membuat semua petugas percaya aja kali ya, penumpang ga bakal ada yang curang pake nama orang lain untuk terbang. 😁 Oia, selagi print boarding pass, mba petugasnya nyamperin dan ngecek barang bawaan kita beneran 7kg atau lebih. Untungnya sih pas, lebih dikit sih tapi gak kena charge kok dan dipersilahkan boarding.
Ok lanjut, perjalanan dari Nagoya ke Sapporo memakan waktu selama 2 jam perjalanan, dan karena dia takut ketinggian, jadilah kita merem aja dipesawat dan tau2 udah sampe di bandara Chitose. Di Chitose Airport, kita main dulu ke Museum Doraemon Waku-waku. karena saya adalah salah satu fans berat dari Doraemon, jadilah kita ngeluarin uang 800 yen per orang untuk masuk ke museum ini.
Nah, setelah main di museum Doraemon ini, saya baru sadar kalau ternyata dompet saya hilang. Saya sadar dompet hilang karena kita mau makan siang di airport dan cari-cari resto tapi pas mau sok bayar, ternyata dompet saya gaada. Panik? Ofcourse! Tapi, tenang dulu. Ini Jepang, semua barang yang hilang ada kemungkinan bisa kembali KALAU orang jepang yang nemuin.
Tanpa pikir panjang, kita langsung cari itu dompet ke Museum Doraemon dan dibantu petugas yang jaga. Ditanyain kapan hilangnya, sekitar jam berapa main ke Museum, bentuk dompetnya seperti apa dll. Setelah kasih informasi yang dia minta, kita tunggu sekitar 15 menit, petugas balik lagi dengan muka sedih dan bilang kalau ternyata dompet saya tidak ada. Tapi, dia menyarankan kita untuk tanya ke pusat informasi Chitose Airport yang berada tidak jauh dari Museum Doraemon.
Okelah, demi dompet yang sangat berharga, kita pergi ke pusat informasi bandara dan melaporkan soal kehilangan dompet. Kami informasikan dengan detail bentuk dompet, hilang dimana jam berapa dan isinya apa aja. Komunikasinya pakai bahasa apa? tentu pakai bahasa inggris dong hehhe karena saya masih gak bisa bahasa Jepang walaupun sudah tinggal 1 tahun di Jepang.
Setelah sekitar 30 menit kita menunggu informasi dari Mbak nya, gak berapa lama Pak Polisi dateng bawa dompet saya dan kertas. Waw sungguh takjub rasanya. Tadinya hopeless banget itu dompet ga ketemu. Soalnya ini bukan lingkungan perumahan yang kebanyakan orang Jepangnya. Ini kan International Airport yang artinya semua turis ada disini, bukan hanya warga negara Jepang yang kebanyakan jujur.
Akhirnya Pak Polisi itu tanya identitas saya, tanya zaryu kado saya dan dia cocokkan dengan kartu asuransi yang ada di dalam dompet saya. Setelah semua data cocok, saya dipersilahkan untuk mengisi form yang ada dengan data saya berikut dengan nomor telp dan alamat di Jepang. Alhamdulillah masih rejeki ;D.
Setelah insiden hilang dompet, akhirnya nafsu makan berkurang dan kita putuskan untuk langsung ke pusat kota Sapporo untuk mencari makan siang. Dari Chitose Airport ke Sapporo station, kita naik JR Line dengan merogoh kocek sebesar 1050 yen per orang dan perjalanan dari Airport ke Sapporo station ini memakan waktu sekitar 1 jam.
Sesampainya di Sapporo Station, kita memutuskan untuk makan siang di Ramen Horyu. Ini adalah salah satu ramen halal yang cukup terkenal di kota ini. Selain itu, setelah kita cek via google maps, ternyata Toko Ramen ini tidak jauh dari hotel tempat kita menginap. Jadi kita putuskan untuk makan siang dulu baru setelah itu kita check in hotel dan istirahat setelah perjalanan panjang penuh drama tadi ;D heheh.
Untuk Review Ramen Horyu dan Hotel tempat kita menginap di Sapporo, kalian boleh cek postingan aku yang ini dan ini ya ;*.
Menikmati Sapporo White Illumination di malam hari
Karena kita cukup lelah berjalan seharian di tengan derasnya hujan salju yang mengguyur kota Sapporo hari itu, jadilah kita cuma santai-santai di kamar dan males keluar karena di luar hujan salju masih cukup deras plus kita ga punya payung jadi ya tidur aja.
Sekitar jam 7 malam, saat hujan salju sudah cukup reda, akhirnya kita keluar hotel dan memanfaatkan sisa waktu yang tersisa hari ini untuk menikmatin illumination di Sapporo Tower malam ini. Acara yang bertajuk Sapporo White Illumination yang menghiasi Sapporo Park ini ternyata hanya berlangsung selama 2 minggu saja, yaitu dari tanggal Desember sampai Desember 2018.
Sebenarnya waktu issued tiket ke Sapporo, saya gak begitu aware dengan acara2 seperti ini. Saya hanya issued tiket berdasarkan mood saja. Karena saya ulang tahun tanggal 17 dan 18 nya teman saya ini dapat cuti, jadilaah kita issued tanggal itu tanpa tau bahwa bertepatan dengan illumination ini. Jadi bisa dibilang kita beruntung ya!
Gaada yang kita lakukan malam itu selain jalan kaki dari hotel ke Sapporo Tower yang jaraknya sekitar 2km dari hotel tempat kita menginap. Kenapa kita gak mau naik kereta, karena kita gak tahu jalan, takut nyasar hahha. Jadinya kita jalan aja lurus terus ke arah stasiun Sapporo, karena seinget kita tadi siang kita ngelewatin tempat itu.
Dengan indahnya instalasi lampu yang menghiasi seluruh taman, malam itu terasa sangat indah, sangat berkesan. Kami menghabiskan waktu berdua dengan mengabadikan setiap sudut kecantikan lampu-lampu yang menghiasi taman ini. Kalau kamu berencana explore Sapporo di bulan Desember, pastikan kamu cek dulu jadwal Sapporo Illumination yang hanya ada selama 2 minggu ini. Sayangkan, kalau ternyata kamu melewatkan keindahan lampu-lampu ini saat kamu berkunjung di bulan Desember.
Ini sebagian poto2 illumination nya
Waktu menunjukkan pukul 10 malam dan kita ngerasa capek banget malam itu. Karena udara semakin dingin dan hujan salju turun lagi, jadi kita memutuskan untuk balik ke hotel dengan menggunakan kereta ke arah hotel susukino. Cukup sekitar 170 yen per orang kita turun di stasiun yang terdekan dengan hotel dan mengistirahatkan diri untuk petualangan esok hari
Oyasuminasaiii